Seandainya engkau tahu, betapa hati ini merindukan hadirmu. Bahkan sudah haus akan belai kasihmu yang seiring menghilang bersama bayanganmu.
Seandainya engkau tahu, ku tak ingin ada luka dihatimu. Bahkan segores saja, itu membuatku menangis, karna ulahku.
Seandainya engkau tahu, ku tak ingin engkau pergi, meninggalkanku bersama luka yang terlanjur menusuk hatimu.
Aku sadar, aku tak bisa mengobati rasa sakit itu, karena aku hanya sebuih dilautan samudera yang luas, yang tak ada apa-apanya.
Jika harus jujur, hati ini mendambamu. Ingin memelukmu tapi ku tak bisa, rindu ini hanya ku pendam dihati saja, itu cukup sebagai balasan atas kesalahan yang telah ku buat padamu. Dan jika saatnya tiba aku akan menguak tabir itu, melimpahkan rindu itu dihadapanmu hingga aku tak bisa mengucapkan barang sepatah kata pun. Aku hanya bisa tersenyum, bahagia, dan haru...
Mungkinkah engkau tahu rasa rindu yang membara dalam kalbuku, mungkinkah engkau merindukanku dengan segala kekuranganku. Yang hanya dapat berikan setetes cinta pada gelas hatimu, yang mungkin tak berarti apa-apa, yang tak bisa lepaskan dahagamu akan cinta.
Terlintas di benakku. Sebaiknya aku meninggalkanmu. Demi hatimu, untuk kebaikanmu. Tapi itu tak kan pernah bisa, kerena meninggalkanmu sama saja dengan menyakiti hatiku, menyiksa batinku...
Seandainya engkau tahu, ku tak ingin ada luka dihatimu. Bahkan segores saja, itu membuatku menangis, karna ulahku.
Seandainya engkau tahu, ku tak ingin engkau pergi, meninggalkanku bersama luka yang terlanjur menusuk hatimu.
Aku sadar, aku tak bisa mengobati rasa sakit itu, karena aku hanya sebuih dilautan samudera yang luas, yang tak ada apa-apanya.
Jika harus jujur, hati ini mendambamu. Ingin memelukmu tapi ku tak bisa, rindu ini hanya ku pendam dihati saja, itu cukup sebagai balasan atas kesalahan yang telah ku buat padamu. Dan jika saatnya tiba aku akan menguak tabir itu, melimpahkan rindu itu dihadapanmu hingga aku tak bisa mengucapkan barang sepatah kata pun. Aku hanya bisa tersenyum, bahagia, dan haru...
Mungkinkah engkau tahu rasa rindu yang membara dalam kalbuku, mungkinkah engkau merindukanku dengan segala kekuranganku. Yang hanya dapat berikan setetes cinta pada gelas hatimu, yang mungkin tak berarti apa-apa, yang tak bisa lepaskan dahagamu akan cinta.
Terlintas di benakku. Sebaiknya aku meninggalkanmu. Demi hatimu, untuk kebaikanmu. Tapi itu tak kan pernah bisa, kerena meninggalkanmu sama saja dengan menyakiti hatiku, menyiksa batinku...
No comments:
Post a Comment