Senyum, memang dapat beri bahagia yang membahana bagi yang memandangnya.Namun jangan salah kaprah,bayangkan sejenak.Ada saja orang yang sulit untuk tersenyum.Itu hal yang biasa, karena semua tak ada yang sama, semua memang berbeda.
Memberi secercah senyum lebih mulia dari merimanya.Karena sebuah senyuman dapat munculkan senyuman baru yang manis dintaranya dengan bertabur bangga jika terbalaskan.Aku tak dapat tentukan, kapan aku tersenyum dan kapan aku tersedih.Ketika ku bahagia ku tersenyum, kusebar itu keseluruh sudut ruang hatimu. Agar belenggu hitammu pergi jauh.. Tinggalkanmu.Namun saat duka tak terbendung, kan ku curahkan pula itu padamu...Aku tak mau munafik, aku tak bisa menutupi wajahku dengan topeng bermimik bahagia, aku hanya ingin jadi diri sendiri, tanpa memasang muka dua.Tapi mengapa?Belenggu kesedihanku pun, tak luput dari pandanganmu, dan turut menyemat dibayangmu...Kau membuatku bahagia, tapi dibayangmu telah kau simpan luka itu. Tanpa aku tahu...Aku bahagia memilikimu, karenamu aku tersenyum kembali, untukmu lah senyum itu kuberikan. Walau hanya sekedar senyum simpul yang sesekali kulemparkan kepandanganmu, namun kau ikhlas menangkap dan lemparkan itu kembali kepangkuanku.Sungguh luar biasa, sebuah senyum dapat rubah jiwa yang sesak menjadi lapang, jiwa yang ronta menjadi kokoh, muka pucat memerah jambu.Kau kirim senyummu untukku.
Kusambut senyummu dengan tawaku.
Memberi secercah senyum lebih mulia dari merimanya.Karena sebuah senyuman dapat munculkan senyuman baru yang manis dintaranya dengan bertabur bangga jika terbalaskan.Aku tak dapat tentukan, kapan aku tersenyum dan kapan aku tersedih.Ketika ku bahagia ku tersenyum, kusebar itu keseluruh sudut ruang hatimu. Agar belenggu hitammu pergi jauh.. Tinggalkanmu.Namun saat duka tak terbendung, kan ku curahkan pula itu padamu...Aku tak mau munafik, aku tak bisa menutupi wajahku dengan topeng bermimik bahagia, aku hanya ingin jadi diri sendiri, tanpa memasang muka dua.Tapi mengapa?Belenggu kesedihanku pun, tak luput dari pandanganmu, dan turut menyemat dibayangmu...Kau membuatku bahagia, tapi dibayangmu telah kau simpan luka itu. Tanpa aku tahu...Aku bahagia memilikimu, karenamu aku tersenyum kembali, untukmu lah senyum itu kuberikan. Walau hanya sekedar senyum simpul yang sesekali kulemparkan kepandanganmu, namun kau ikhlas menangkap dan lemparkan itu kembali kepangkuanku.Sungguh luar biasa, sebuah senyum dapat rubah jiwa yang sesak menjadi lapang, jiwa yang ronta menjadi kokoh, muka pucat memerah jambu.Kau kirim senyummu untukku.
Kusambut senyummu dengan tawaku.